KENDARINEWS.COM - Infrastruktur jalan di
Kendari tiap tahun mengalami peningkatan. Namun sisi lain tidak
dibarengi dengan pemeliharaan yang baik pula. Masih terjadi sistem
tambal sulam. Akibatnya, sampai dengan Februari 2012, masih sekitar 10
persen badan jalan rusak. Rencananya Dinas PU Kendari akan melakukan
perbaikan 26 ruas jalan.
Jalan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) menurut Kabid
Bina Marga, Muh. Ali Aksa, ada 18 ruas jalan yang akan ditangani. Jalan
dimaksud tersebar di lima kecamatan antara lain, Kendari Barat,
Mandonga, Kadia, Wuawua dan Kambu. Misalnya di Jalan Lumba-lumba, Nipa
Raya, Cempaka Putih, Chairil Anwar, Teratai, Pasar Buah, Jalan Poros
masuk Perumnas Poasia dan beberapa jalan lingkungan lainnya.
Penanganan jalan yang bersumber dari Dana Alokasi Umum untuk delapan ruas jalan, antara lain Jalan BTN Tunggala, Sungai Wanggu, Lorong Kristal dan Jalan depan Kantor Lurah Bungkutoko dan beberapa jalan lingkungan lainnya. Total perbaikan jalan keseluruhan mencapai 10,5 km.
"Dibandingkan tahun lalu, alokasi dana kita memang menurun. Tahun lalu kita mendapat alokasi Rp 70 miliar, kini hanya Rp 20 miliar. Itupun untuk satu SKPD, sementara dalam satu instansi bukan hanya satu jenis kegiatan yang akan dilaksanakan. Kemungkinan
pengurangan terjadi karena hajatan demokrasi (Pilwali), sehingga banyak anggaran terserap ke sana," terangnya.
Aksa mengakui, tahun ini tidak ada program untuk pembukaan jalan baru. Meski demikian, jalan-jalan rusak yang prioritas bagi masyarakat akan diperbaiki. Termasuk jalan di depan Fakultas Hukum Unhalu yang lama. Jalan tersebut sebenarnya jalan provinsi, tapi karena sampai sekarang belum ada penanganan, sementara sudah banyak warga yang mengeluh.
"Sedang kita tangani, tapi hanya sebatas penambalan saja. Bersumber dari dana rutin yang tahun ini totalnya Rp 750 juta, lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 500 juta," jelasnya.
Aksah mengatakan, lima tahun terakhir, total jalan di Kota Kendari yang mengalami perbaikan mencapai 128,4 km. Itu hanya jalan kota, untuk jalan lingkungan panjangnya juga mencapai 100 km.
DPRD Minta Pemkot Transparan
Pembenahan pemerintah Kota Kendari di bidang infrastruktur jalan dinilai berhasil. Meski demikian anggota DPRD Kota Kendari menganggap upaya itu belum maksimal. Selama ini belum ada transparasi dari pemerintah menyangkut panjang jalan kota yang masih butuh penanganan.
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, Lubis mengatakan, di Kota Kendari itu, ada dua jenis jalan. Ada jalan kota, ada juga jalan provinsi. Nah, dari situ, mestinya, pemerintah memiliki data pembagian ruas-ruas jalan itu, berapa panjang jalan provinsi dan panjang jalan kota, lalu diberikan pula ke dewan sebagai informasi.
"Selama ini, kami tidak pernah menerima data akurat dari dinas terkait mengenai panjang jalan. Berapa yang sudah diaspal, berapa yang belum. Berapa yang rusak parah, rusak ringan, akan mendapat penanganan dan yang belum bisa ditangani, itu belum masuk. Nah, saya harapkan agar kami juga diberikan informasi itu, agar punya dasar dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur jalan," ungkapnya.
DPRD juga mengharapkan pengawasan intensif terhadap proyek-proyek pembangunan jalan. Harus disesuaikan kapasitas jalan dengan kendaraan yang melaluinya, agar jalan yang dibangun tidak cepat mengalami kerusakan.
Pria yang kini juga menjabat sebagai Ketua DPC PBB Kendari itu tidak menampik, ada beberapa jalan yang belum lama diaspal, tapi sudah mengalami kerusakan. Nah, itu kesalahan siapa? Mestinya memang ada kontrol untuk memastikan bagaimana kontruksi pembangunan jalan agar tidak rusak sebelum waktunya. Kalau terus dibiarkan seperti itu, pemerintah kerja dua kali. Tentunya itu adalah pemborosan anggaran.
"Kami harapkan pengawasan diperketat dalam rangka pembangunan jalan di Kota Kendari. Selain untuk melakukan antisipasi terjadinya kerusakan, juga bentuk penghematan APBD, agar dana pemeliharaan yang disiapkan setiap tahun bisa tersaving," katanya. (KENDARI POS
0 komentar:
Posting Komentar