MELBOURNE, KOMPAS.com — Ilmuwan berhasil menemukan serangga langka yang dijuluki lobster pohon (Dryococelus australis)
setelah diduga punah selama 80 tahun. Spesies tersebut ditemukan di
Piramida Bola, sisa erosi gunung api dan kaldera yang terbentuk 7 juta
tahun yang lalu, memiliki ketinggian 562 meter dan terdapat di Pulau
Lord Howe, Pasifik Selatan, Australia.
Lobster pohon langka yang ditemukan memiliki ciri unik. Tubuhnya berwarna coklat tua mengilat serta ukurannya mencapai 12 cm, menjadikannya serangga terbesar yang tak bisa terbang. Penemuan serangga ini sebenarnya sudah cukup lama, yaitu pada tahun 2001 lalu. Bersama Carlile, ilmuwan lain yang terlibat penemuan adalah David Priddel.
Setelah penemuan itu, ilmuwan memutuskan untuk mengambil empat spesimen untuk dikembangbiakkan. Dua spesimen mati, sedangkan dua lagi berhasil dibawa ke Kebun Bintang Melbourne. Kini, dari dua indukan yang dinamai Adam dan Hawa, ilmuwan berhasil mengembangkan 11.367 bayi yang seluruhnya diinkubasi. Sebanyak 700 individu dewasa juga terdapat di penangkaran.
0 komentar:
Posting Komentar